Sedikit ingin bercerita tentang rumahku. Siapa yang belum pernah ke rumahku? Tunjukkan jempolmu...!!
Ah kamu ini,it's a must to visit my home. ^^
Baiklah, tak apa, lagian siapa aku pengen rumahnya dikunjungi, ya nggak? Tapi entah kamu suka atau nggak, aku tetep akan crita tentang rumahku.
Rumahku itu letaknya di pinggir sawah tepat di sebelah utara area persawahan kampungku. Sejuk, tapi dinginnya minta ampun kalo pas malam. Ya iyalah, secara tepat di belakang rumahku itu sawah yan sangaaaat luaaas.
Kalo dibilang modern, rumahku itu nggak termasuk salah satu modelnya. Tapi kalo dbilang tradisional pun nggak termasuk. Lalu apa? Ya semi tradisional semi modern aja sih, hehe.Sensasi pohon, begitulah kalo aku diminta untuk mendeskripsikan nuansa rumahku. Bukan berarti ada banyak pohon di luar dan di dalam rumahku, tapi dominasi warna ornamen-ornamen dan furniturnya lah yang bernuansa pohon. Bagaimana tidak, hampir semua mengandung unsur warna coklat dan hijau. Yah mungkin saja sebenarnya bapakku suka sama furniture kayu, tapi mungkin sekarang sudah tak bisa menjangkaunya lagi jadi diganti deh ama yang mirip-mirip kayu. hehe ^^v. Tapi walaupun dominan coklat dan hijau, rumahku masih bersahabat bagi kamu-kamu yang nggak suka warna coklat dan hijau. Jadi tenang aja, masih ada warna netralnya, yaitu putih untuk temboknya.
Kalau dulu rumahku berbentuk joglo, ya seperti kebanyakan rumah tradisional di kampungku Tapi sekarang bentuknya menjadi entahlah aku tidak tahu apa namanya. Hahah.. Yang pasti masih ada kesan tradisionalnya, yaitu sebuah pendopo atau gazebo kecil di depan rumahku. Nah dari situ saja sudah nampak kesan pohonnya. Lantainya coklat seperti kayu yang dibentuk menjadi lantai. Lalu, kalau kamu berkunjung ke rumahku pastilah akan masuk ke yang namanya ruang tamu, di situ kamu akan menemukan nuansa pohon (lagi). Kursi yng berwarna coklat dan meja berwarna hijau yang bergambar air terjun dan sekitarnya. Nuansa pohon tak hanya akan kau temui di pendopo, teras dan ruang tamu.Tengoklah sejenak ke ruang kami berkumpul dan nopi alias nonton tipi. Ruangan yang kata bapakku disebut aula keluarga ini, memang didesain sedemikian rupa untuk klekaran, berkumpul bersama, dan kalau ada acar -acara keluarga besar sprti arisan misalnya. Di situ ada kursi lagi yang berwarna coklat (lagi) dan lantainya yang hijau membuat suasana aula menjadi teduh (gelap, hehe).Temboknya memang dominan putih tapi lihat aja bagian bawahnya, ada yang berwarna coklat (lagi) dan motif kayu (lagi). Semoga saja kamu tk bosan menbaca kata coklat dan hijau, karna memang rumahku yang menonjol coklat dan hijau, kalau kamu baca tulisan coklat dan hijau sekali lagi, aku harap kamu tidak akan muntah ketika menemukan tulisan coklat dan hijau (lagi). ^^v
Tapi lagi-lagi bapakku itu pengertian, beliau (ciele,,,) tak melulu menggunakan warna coklat dan hijau untuk rumahku. Kalau kamu bekunjung ke rumahku dan bosen liat warna coklat dan hijau, cobalah pergi ke kamar mandi, kamu serasa turun gunung menuju pantai. Hahaha. Kalu kamu sudah puas di pantai, dan tetap masih bosan dengan warna coklat dan hijau, pergilah ke belakang rumahku. Welcome to the jungle... ^^
0 komentar:
Post a Comment